Sukses dengan Kambing Jantan di tahun 2009 silam, Raditya Dika kembali mengangkat kisah buku-bukunya ke layar lebar, and now, Please Welcome the Second Book, Cinta Brontosaurus.
Dika (Raditya Dika) sudah pacaran berkali-kali tapi tetap saja diputusin
terlebih dahulu oleh para pacarnya. Tak heran jika dirinya percaya
kalau Cinta bisa Kadaluarsa. Kisah hidup yang kelam ini tertuang dalam
sebuah Novel yang diberi judul Cinta Brontosaurus.
Dengan suksesnya Kambing Jantan yang
difilmkan 2009 kemarin, Dika bersama Manager sekaligus Publisis, Kosasih (Soleh Solihun)
sedang dalam negosiasi film bersama seorang produser film yang sudah
banyak merilis film horor, Mr. Soe (Ronny P Tjandra). Along with the
progress, Dika bertemu dengan Jessica (Eriska Rein), Cewek yang katanya
beda dari pacar-pacar sebelumnya. Kalau Beda, Apakah Cinta masih bisa
kadaluarsa?
Ekspektasi awal saya saat menonton Cinta
Brontosaurus adalah melihat adaptasi novel kedua dari Raditya Dika yang
difilmkan, faktanya, Film ini lebih menceritakan proses memfilmkan Buku
tersebut, walaupun tidak menghilangkan akar utama dari Novel tersebut.
Cinta Brontosaurus terasa dikerjakan
setengah-setengah, di satu sisi Raditya Dika mencoba untuk idealis lewat
komedi sindiran yang dilontarkan tapi malah terlihat berlebihan,
seperti film horor esek-esek, sifat cewek yang plin-plan, hingga ke twihards
(Yang sebenarnya bukan barang baru, apalagi kalau sudah pernah hadir di
talkshow-nya Raditya Dika). Dari segi teknis, Kambing Jantan bahkan
lebih terlihat serius dalam proses pengerjaan, tak hanya dari segi
lokasi syuting di Adelaide sana, tapi dari penggarapan Gambar, hingga
Soundtrack yang ditangani oleh Adhitya Sofyan membuat Cinta Brontosaurus
seperti proyek main-main. Bisa jadi, karena mungkin Raditya Dika lebih
concern ke proyek yang lebih idealis, Cinta Dalam Kardus, Juni lalu.
Spotlight cukup diberikan ke deretan
pemain pendukung seperti Eriska Rein, Soleh Solihun, Dewi Irawan, Bucek,
hingga Meriam Bellina yang memberi sedikit warna di film ini. Karena RD
sendiri terlihat sedikit 'bego' di film ini. Entahlah, either it's just me or the movie is not that good. Poin penting yang perlu digaris bawahi adalah, Cinta Brontosaurus itu segmented, yang difokuskan pada followers
Raditya Dika yang jumlahnya jutaan, karena faktanya, 90% penonton di
bioskop masih tertawa dengan Cinta Brontosaurus, yang membuatnya
mendapat raihan hingga 300 ribu penonton lebih di minggu pertamanya.
Okee sekian dulu guyss, tertarik untuk nonton? yuk buruan yg belum nonton silahkan nonton langsung ya guyss, biar gregetnya kerasa haha ) ξ\(´▽`)/ξ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar