Kamis, 05 Desember 2013

Film "La Tahzan" (‾̴̴͡͡ ▿ ‾̴̴͡͡ʃƪ)

 
Jika lo lo pada suka cerita romansa dengan adegan-adegan berkeju nan gombal, tontonlah La Tahzan. Jika lo gak keberatan dengan kisah cinta manusia tanpa terlalu propaganda nilai-nilai tertentu, tontonlah La Tahzan. Tetapi jika lo gak mau kedua unsur itu digabungkan dalam satu film, then we have a problem. Hell, bahkan jika dikatakan debut film panjang Danial Rifki (penulis naskah Tanah Surga...Katanya) ini sebuah film drama percintaan Islami, hanya karena judul dan theme song dan penekanan plot pada trailer-nya, juga rilis menjelang Lebaran, La Tahzan bisa dibilang agak melakukan "penipuan". Film yang tadinya mau diberi judul Orenji (ejaan Jepang untuk "orange") ini layaknya sebuah kisah percintaan berseting luar negeri yang lumayan, tetapi dinodai oleh marketing yang keliru, yang menekankan bukan pada hal utama yang terdapat dalam filmnya sendiri.
Viona (Atiqah Hasiholan) dan Hasan (Ario Bayu) adalah dua sahabat-sejak-kecil-kayak-pacaran-tapi-nggak-jadian, yang punya impian yang sama untuk tinggal di Jepang. Keadaan memaksa Hasan untuk tiba-tiba duluan bekerja ke Jepang dan tidak pernah memberi kabar sejak berangkat. Berkat tekun belajar di tempat kursus bahasa Jepangnya, beberapa bulan kemudian Viona, yang anak orang kaya baru lulus S1 desain grafis, mendapatkan program belajar bahasa sambil kerja sambilan alias "arubaito" (kata serapan Jepang untuk bahasa Jerman "arbeit" yang artinya..err..kerja) ke "Surabaya"-nya Jepang, Osaka. Sekalian menghidupi kehidupan di negeri impian, sesuai titipan ibunda Hasan (Dewi Irawan), Viona diharapkan menemukan Hasan yang menghilang. Dalam rangka tribute cerita-cerita FTV siang-siang, dalam perjalanan menuju tempat kerja Viona tak sengaja bertemu seorang fotografer lepas bernama Satoshi Yamada (Joe Taslim), yang tak seperti orang Jepang kebanyakan langsung aja gitu memperkenalkan namanya pada orang asing. Mungkin ini karena kebetulan Yamada ngerti bahasa Indonesia, karena kebetulan juga ibunya orang Indonesia. Viona dan Yamada jadi sering jalan bareng sambil minta tolong cariin Hasan yang sudah tidak tinggal di alamat yang dipegang Viona. Seiring kebersamaan mereka, Yamada jatuh cinta sama Viona, berniat melamar, bahkan bilang mau masuk Islam demi Viona. Melihat keseriusan Yamada, Viona tetap dirundung ragu karena hatinya masih tertambat pada Hasan yang tidak jelas keberadaan maupun isi hatinya *tsaaah*.
 
Iya, filmnya bukan soal ada orang Jepang masuk Islam, tetapi lebih tentang seorang cewek yang harus memilih antara dua orang cowok, yang satunya baru kenal tapi selalu ada dan sangat berusaha untuk mendapatkan hatinya, yang satu lagi udah dapet hatinya cuma nggak pernah daftar ulang. Silakan aja bayangkan ada berbagai gombalan dan tindakan yang "penuh cinta" yang kadang akan bikin penonton jengah dan berseru "hadeeeuh". Atau justru tersentuh, tergantung sih. Dan yang cukup disayangkan adalah pembuat film seperti gegabah membuat La Tahzan sebagai film beruansa Islami. Setelah film berakhir pun, pasti banyak yang bertanya apa hubungan keseluruhan film ini dengan judul dan penggalan ayat yang dimunculkan di awal film. Nyatanya unsur religi dalam film ini benar-benar hanya "nuansa", sedikit saja, bahkan baru muncul kurang dari setengah jam sebelum film berakhir. Terlihat sekali unsur religi hanya tempelan saja, soal Yamada yang minta diajari Islam. Menurut gw bagian itu bukannya nggak perlu, tetapi soundtrack lagu rohani yang melatarinyalah yang nggak perlu, salah konteks dengan keseluruhan cerita film. Film ini sudah berjalan "fine-fine" saja sebagai kisah cinta picisan, terus tiba-tiba berbalik arah selama 5 menit jadi film "religi" berhias lagu dan antribut Islami, eh terus balik ke jalur yang sebelumnya seakan nggak terjadi apa-apa. Maksa deh. 

Well, tapi di antara adegan-adegan payah, first act/set-up cerita yang berantakan, dan sedikit "filosofi" yang kurang kena, setidaknya La Tahzan masih punya beberapa titik yang tidak membuatnya jatuh sebagai film yang sia-sia. Setidaknya...emm...apa ya...oh, setidaknya pilihan yang dibuat oleh ketiga karakter utamanya pada bagian konklusi terasa cukup wajar dan nggak dibikin-bikin, nilai yang ingin disampaikan lumayan bisa diterimalah, kayak gw bilang sebelumnya, tidak terasa unsur propaganda tertentu. Dan lagipula film ini punya penampilan yang oke dari Atiqah dan Ario, juga dari effort yang luar biasa niat dari Joe Taslim. Terlepas dari aksen wicara yang masih terpeleset di sana sini, dan outfit yang kurang "ngondek", gestur mas Joe bisa lolos sebagai orang Jepang, you know, suka ngangguk-ngangguk sendiri dan ngomong rada monyong-monyong miring gitu. Sedikit hiburan juga ditampilkan Martina Tesela sebagai roommate Viona yang tak bernama (atau gw kelewatan aja), juga akting komikal Nobuyuki Suzuki yang akhirnya berakting di negeri asalnya, untungnya bukan sebagai tentara zaman Jepang di Indonesia lagi =)).
Nah, sebenarnya alasan utama gw nonton La Tahzan ini karena filmnya mengambil latar dan syuting langsung di Osaka, Kobe dan sekitarnya, 'kan ceritanya eike pernah di sana sebentar, huwehehehe *pamer* *belagu* *minta dilemparin shuriken*. Meskipun harus menghadapi berbagai ke-"hadeuh"-an film ini, setidaknya gw bisa "temu kangen" sama Oosaka tercinta. Wah betapa hebohnya gw ketika muncul gambar kawasan belanja Shinsaibashi, Dotonbori, dan Umeda, sambil nunjuk-nunjuk toko-toko dan tempat makan mana aja yang pernah gw kunjunginTsutaya! Kinryu Ramen! Don Quixote! Bikkuri Donkey! Takoyaki! Iklan Glico! *norak*. Tapi di luar hal personal itu, sebenarnya film ini udah menunjukkan beberapa knowledge yang memang benar, mulai dari "agama"-nya orang Jepang, pilihan memakai sepeda sebagai moda transportasi di Osaka, orang-orang yang biar udah belajar bahasa Jepang di Indonesia tapi waktu di Jepang langsung hancur semua ilmu *curhat*, tentang tenaga kerja Indonesia, juga pandangan umum tentang kenapa orang Indonesia pengen ke Jepang. Jika ada yang mungkin "nggak benar" adalah ketika Viona bilang masakan buatan Yamada enak. Nggak mungkin enaklah, nggak pake sambel jugak :p
 
Anyway, film ini juga dengan oke menunjukkan Osaka sebagai kota yang agak "menghancurkan" bayangan orang tentang Jepang, karena kotanya nggak megah, nggak fotogenik, dan termasuk jorok untuk ukuran Jepang =)). Tapi nggak apa-apa, itu bener dan komprehensif kok, tanpa harus ada kewajiban memunculkan landmark ternama macam Osaka Castle atau menara Tsutenkaku yang membuatnya hanya jadi film wisata—atau mungkin izinnya sulit, hehe. Sayangnya, film ini masih terjebak generalisasi "Jepang itu homogen" dengan kurang ditunjukkannya sifat-sifat khas Osaka, utamanya soal dialek bahasa, sesuatu yang tak mungkin terhindarkan bila berkunjung ke sana. Mungkin ini demi penyederhanaan, daripada membuat pelajaran bahasa Viona dkk jadi tambah sulit. Tapi ya kasihan aja, Osaka selama ini kalah pamor dari Tokyo sang rival, dan film ini nggak membantu *ya nggak harus ngebantu juga sih*. 
So, setidaknya (lagi), film ini memenuhi apa yang gw cari, semacam mengobati kekangenan gw terhadap salah satu periode favorit dalam hidup gw—kasih ponten tambah deh. Tetapi selebihnya, well, palingan buat ketawa-ketawa aja, nggak ada kesan lebih. Maksud gw, kalau mau jadi film dengan unsur religi kental, permasalahin juga dong soal kehalalan makan-minum atau bagaimana cara cari waktu dan kiblat salat. Dan kalau mau (dan seharusnya) unsur agama ini hanya satu bagian dari kehidupan tokohnya, ya lebih baik jangan pasang theme song rohani, judul dan materi promosinya juga jangan misleading begini. Sayang potensi film yang kayaknya baru ganti judul beberapa bulan sebelum beredar ini tampak buyar dengan last minute decision dari siapapun itu yang bertanggungjawab, wakarahen lah gw. Well, paling enggak, film ini sudah mempromosikan Kaiyukan (Osaka Aquarium) dan Umeda Sky Building (gedung ada observatoriumnya) sebagai tempat janjian, pacaran, bahkan lamaran kalau ke Osaka =P
 
 Okee deh guyss, kalau mau tau lebih lanjut, kalau penasaran sama filmnya, langsung tonton ajadeh, gak bakal nyesel dah :D selain kisah cintanya yg romantis, film ini juga ada nilai religiusnya ;)

About sad film i've ever watch (┌_⌣̩̩̀) :(


  
Pada hari modern, kelas yang penuh dengan siswa muda memberikan presentasi lisan tentang para pahlawan pribadi . Seorang anak laki-laki bernama Ronnie berdiri dan mulai menceritakan ' Hachiko ' , anjing kakeknya . Bertahun-tahun sebelumnya , anak anjing Akita dikirim dari Jepang ke Amerika Serikat , tapi kandangnya jatuh dari kereta bagasi di sebuah stasiun kereta api Amerika , di mana ia ditemukan oleh dosen Parker Wilson . Parker langsung terpikat oleh anjing . Ketika Carl , controller station , menolak untuk membawanya , Parker mengambil anjing rumah semalam . Istrinya Cate adalah mendesak tentang tidak menjaga anak anjing itu dan meninggalkannya di mana ia menemukannya .

Hari berikutnya , Parker berharap bahwa seseorang akan telah menghubungi stasiun kereta api , tapi tidak ada yang memiliki . Dia menyelinap anak anjing ke kereta dan membawanya untuk bekerja , di mana seorang profesor perguruan tinggi di Jepang , Ken , menerjemahkan simbol pada kerah anjing sebagai ' Hachi ' , Jepang untuk nomor 8 , yang berarti keberuntungan . Parker memutuskan untuk memanggil anjing ' Hachi ' . Ken menunjukkan bahwa mungkin keduanya ditakdirkan bersama . Parker mencoba untuk bermain menjemput dengan Hachi , tapi ia menolak untuk bergabung masuk Sementara itu Cate menerima panggilan tentang seseorang ingin mengadopsi Hachi . Setelah melihat seberapa dekat suaminya telah datang ke Hachi , bagaimanapun , Cate memberitahu penelpon bahwa Hachi telah diadopsi . Beberapa tahun kemudian , Hachi dan Parker sedekat sebelumnya . Parker, bagaimanapun, masih bingung oleh Hachi menolak untuk melakukan kebiasaan normal seekor anjing seperti hal-hal seperti mengejar dan mengambil bola . Ken memberi tahu bahwa Hachi hanya akan membawa dia bola karena alasan khusus. Suatu pagi , Parker berangkat kerja dan Hachi menyelinap keluar dan mengikutinya ke stasiun kereta api , di mana ia menolak untuk pergi sampai Parker berjalan pulang. Sore itu , Hachi menyelinap keluar lagi dan berjalan ke stasiun kereta api , menunggu dengan sabar untuk kereta Parker untuk masuk Akhirnya Parker mengalah dan berjalan Hachi ke stasiun setiap pagi , di mana dia meninggalkan di kereta untuk pergi ke pekerjaannya sebagai guru . Hachi daun setelah keberangkatan aman Parker , tapi datang kembali pada sore hari untuk melihat kereta tuannya datang dan berjalan dengan dia pulang lagi . Hal ini berlanjut selama beberapa waktu , Hachi melakukan hal ini setiap hari, sampai suatu sore Parker mencoba untuk pergi, tapi Hachi menyalak dan menolak untuk pergi bersamanya . Parker akhirnya meninggalkan tanpa dia , tapi Hachi mengejar dia , memegang bolanya . Parker terkejut tapi senang bahwa Hachi akhirnya bersedia untuk bermain mengambil bola dengan dia . Khawatir bahwa ia akan terlambat untuk kuliah , Profesor Parker daun di kereta meskipun Hachi menggonggong padanya . Di tempat kerja hari itu Parker , masih memegang bola Hachi , sedang mengajar kelas musik ketika ia tiba-tiba menderita serangan jantung fatal dan mati .
Di stasiun kereta api , Hachi menunggu dengan sabar saat kereta tiba , tetapi tidak ada tanda-tanda Parker . Dia tetap , berbaring di atas salju , selama beberapa jam , sampai Parker putra mertua Michael ( Ronnie Sublett ) datang untuk menjemputnya . Keesokan harinya , Hachi kembali ke stasiun dan menunggu , sisa sepanjang hari dan sepanjang malam . Seiring dengan berjalannya waktu , Cate menjual rumah dan Hachi dikirim untuk tinggal bersama putrinya Andy ( Sarah Roemer ) , Michael , dan Ronnie bayi baru mereka . Namun, pada kesempatan pertama , dia lolos dan akhirnya menemukan jalan kembali ke rumah tua dan kemudian ke stasiun kereta api , di mana ia duduk di tempatnya yang biasa , makan hot dog yang diberikan kepadanya oleh Jasjeet , vendor lokal . Andy tiba segera setelah dan membawanya pulang , tetapi membiarkan dia keluar keesokan harinya untuk kembali ke stasiun.
Selama sembilan tahun berikutnya , Hachi menunggu pemiliknya . Kesetiaannya diprofilkan di surat kabar lokal . Sepuluh tahun setelah kematian Parker , Cate datang kembali untuk mengunjungi makam Parker di mana dia bertemu Ken , dan dia mengatakan bahwa meskipun telah satu dekade , ia masih merindukan dia . Sesampainya di stasiun, ia terpana melihat Hachi , tua, kotor dan lemah , tetap mempertahankan berjaga -nya . Atasi dengan kesedihan , Cate duduk dan menunggu kereta berikutnya dengan dia . Di rumah , Cate memberitahu Ronnie sekarang sepuluh tahun tentang Hachi .



Malam itu, Hachi , sekarang tua dan lelah , kembali ke tempat yang sama di depan stasiun kereta api di mana dia telah menunggu dengan setia setiap hari selama sembilan tahun . Dia berbaring di salju dan jatuh tertidur untuk terakhir kalinya . Sebagai orang berjalan keluar dari stasiun keluar di malam dingin bersalju , ia mengingat kembali saat-saat menyenangkan dalam hidupnya bahwa ia telah menghabiskan dengan tuannya , merasakan tahun dan kelelahan penurunan darinya. Kita melihat Parker datang melalui pintu stasiun kereta api lagi , memanggil nama Hachi . Hachi mengangkat kepalanya pengakuan sebagai rohnya meninggalkan tubuh fisiknya untuk menyambut tuannya . Parker mengambil Hachi di reuni yang menggembirakan sebagai roh mereka datang bersama-sama selamanya . Hachi kemudian ditampilkan saja untuk terakhir kalinya berbaring di salju dengan mata tertutup di depan kamera menyapu ke atas ke dalam malam - waktu langit .

Film ini kemudian menunjukkan Ronnie , kembali di kelas nya , membuat kesimpulan mengapa Hachi akan selamanya menjadi pahlawannya. Cerita Ronnie telah jelas pindah kelas , dengan beberapa siswa menahan air mata , bahkan mereka yang semula tertawa di awal . Setelah sekolah , Ronnie bertemu datang dari bus sekolah oleh ayahnya dan anak anjing sendiri , juga bernama Hachi . Ronnie dan Hachi berjalan menyusuri trek yang sama di mana Parker dan Hachi menghabiskan bertahun-tahun bersama-sama .
Kartu penutupan mengungkapkan informasi tentang nyata Hachiko , yang lahir di Odate pada tahun 1923 . Setelah kematian pemiliknya , Hidesaburo Ueno , pada tahun 1925 , Hachiko kembali ke stasiun kereta Shibuya keesokan harinya dan setiap hari setelah itu selama sembilan tahun ke depan . Kartu akhir mengungkapkan bahwa sebenarnya Hachiko meninggal pada bulan Maret 1934 . Tapi sebenarnya Hachiko meninggal 8 Maret 1935 , bukan tahun 1934 . Sebuah foto patung di stasiun kereta api Shibuya adalah gambar terakhir yang ditampilkan sebelum roll kredit .

About the movie I've ever watch "CINTA BRONTOSAURUS" (ʃƪ˘˘ﻬ)~♥

 Okee guyss, kali ini gue bakal kasih review salah satu film favorit gue, yaitu... jreng jreng... Cinta Brontosaurus yg diambil dari novel ke 2 nya Raditya Dika. Penasaran? Let's cekidot!

Sukses dengan Kambing Jantan di tahun 2009 silam, Raditya Dika kembali mengangkat kisah buku-bukunya ke layar lebar, and now, Please Welcome the Second Book, Cinta Brontosaurus.
Dika (Raditya Dika) sudah pacaran berkali-kali tapi tetap saja diputusin terlebih dahulu oleh para pacarnya. Tak heran jika dirinya percaya kalau Cinta bisa Kadaluarsa. Kisah hidup yang kelam ini tertuang dalam sebuah Novel yang diberi judul Cinta Brontosaurus.
Dengan suksesnya Kambing Jantan yang difilmkan 2009 kemarin, Dika bersama Manager sekaligus Publisis, Kosasih (Soleh Solihun) sedang dalam negosiasi film bersama seorang produser film yang sudah banyak merilis film horor, Mr. Soe (Ronny P Tjandra). Along with the progress, Dika bertemu dengan Jessica (Eriska Rein), Cewek yang katanya beda dari pacar-pacar sebelumnya. Kalau Beda, Apakah Cinta masih bisa kadaluarsa?

Ekspektasi awal saya saat menonton Cinta Brontosaurus adalah melihat adaptasi novel kedua dari Raditya Dika yang difilmkan, faktanya, Film ini lebih menceritakan proses memfilmkan Buku tersebut, walaupun tidak menghilangkan akar utama dari Novel tersebut.
Cinta Brontosaurus terasa dikerjakan setengah-setengah, di satu sisi Raditya Dika mencoba untuk idealis lewat komedi sindiran yang dilontarkan tapi malah terlihat berlebihan, seperti film horor esek-esek, sifat cewek yang plin-plan, hingga ke twihards (Yang sebenarnya bukan barang baru, apalagi kalau sudah pernah hadir di talkshow-nya Raditya Dika). Dari segi teknis, Kambing Jantan bahkan lebih terlihat serius dalam proses pengerjaan, tak hanya dari segi lokasi syuting di Adelaide sana, tapi dari penggarapan Gambar, hingga Soundtrack yang ditangani oleh Adhitya Sofyan membuat Cinta Brontosaurus seperti proyek main-main. Bisa jadi, karena mungkin Raditya Dika lebih concern ke proyek yang lebih idealis, Cinta Dalam Kardus, Juni lalu.
Spotlight cukup diberikan ke deretan pemain pendukung seperti Eriska Rein, Soleh Solihun, Dewi Irawan, Bucek, hingga Meriam Bellina yang memberi sedikit warna di film ini. Karena RD sendiri terlihat sedikit 'bego' di film ini. Entahlah, either it's just me or the movie is not that good. Poin penting yang perlu digaris bawahi adalah, Cinta Brontosaurus itu segmented, yang difokuskan pada followers Raditya Dika yang jumlahnya jutaan, karena faktanya, 90% penonton di bioskop masih tertawa dengan Cinta Brontosaurus, yang membuatnya mendapat raihan hingga 300 ribu penonton lebih di minggu pertamanya. 

Okee sekian dulu guyss, tertarik untuk nonton? yuk buruan yg belum nonton silahkan nonton langsung ya guyss, biar gregetnya kerasa haha ) ξ\(´`)/ξ

Rabu, 04 Desember 2013

Say "hello" to CAYA guyss



Hi guyss\(´▽`)/ Di ulang tahun gue yg sweetseventeen ini, gue mau ngepost tentang binatang peliharaan gue, seekor kucing kampung yg unyuu to the max, lau lau pada penasaraan kan? (σ`▽´)-σ Let’s Cekidot ☺☺

        



Hmm mungkin kenalan dulu aja kali yaa, nama kucing gue yg super unyu ini “caya”. Kenapa gue kasih nama caya? Karna dia lahir waktu lagu india yg dinyanyiin polisi yg katanya ganteng itu yg judulnya ‘cayacaya’ lagi ngetrend2nya, karna gue gapunya ide lain, maka terbentuklah nama kucing gue ini. Gimana menurut lau? Keren kan sejarahnya (•̯͡.•̯͡)

Terus, kucing gue ini lahir ya waktu lagu cayacaya ngetrend, lau pikir aja deh kapan, soalnya gue juga lupa HAHApeace (´̯ ̮`̯ƪ)

Selain itu, kucing gue ini gaboleh masuk rumah loh guyss soalnya yaa kata emak gue bulu kucing itu gak baik buat kesehatan. So, caya menerima dengan lapang hati harus tidur diluar rumah. Tapi, meski gak boleh menginjakan kaki kerumah, kucing gue ini super bersih loh guys, dia sering jilatin bulunya (yaiyalah)



This is caya, what do you think?

Caya punya saudara, iya saudara kandung, gue kasih nama “none” yg panjangannya no name, soalnya I have no idea huft. Nah none ini menghilang beberapa bulan lalu L gue sedih, caya sedih, bonyok sedih, adekgue sedih, tetangga gue pun ikutan sedih, gue gatau kenapa (˘̯˘) ininih poto caya sama none


Akrab banget kan guyss?

Kebiasaan ajaib kucing gue adalah suka banget tidur dimanaaa aja asal hati senang, dia suka tidur di jenjang, kap mobil, bawah meja, keset kaki, sandal, pokoknya banyak lagi deh. Kaya digambar ininih





                                                 Bahagia itu emang sederhana guyss (ˇ_ˇ)
Okee deh guyss sekian duluu ya, kalau mau tau lebih lanjut tentang kucing gue langsung aja ke TKP ʃƪ) Salam miaw miaw dari caya ~(˘˘~) ~(˘˘)~ (~˘˘)~

                                                                                                                                                               




Selasa, 03 Desember 2013

About My Idol "ONE DIRECTION"



  One Direction! Yap.. siapa yang tidak tau dengan boyband terkenal seantero dunia ini. 5 cowok ganteng, dengan aksen british yg yg kental dan style yg khas banget. dibalik semua itu ada sejarahnya loh. mau tau kan? let's check it out!
        Berawal dari pencarian bakat di Inggris yaitu x-factor UK, Harry, Zayn, Liam, Louis dan Niall memulai karir merek dengan mengikuti audisi solois, namun pada saat itu mereka tidak lulus audisi solois, lalu salah satu juri tamu Nicole Scherzinger mengusulkan kpd Simon Cowell untuk menggabungkan mereka dalam satu grup. One Direction terbentuk pada tanggal 23 juli 2010. Nama one direction sendiri terbentuk atas usul Harry Styles. Mengapa one direction? karena menurut harry, ketika MC menyebutkannya terdengar keren.
Sekarang One Direction telah berhasil menerbitkan album ketiga mereka pada bulan september 2013 lalu. Album pertamanya UP ALL NIGHT, album kedua TAKE ME HOME, dan album ketiga MIDNIGHT MEMORIES, yg laris sampai berjuta juta copy yg membuat One Direction salah satu Boyband paling kaya di dunia, WOW ya guyss. Penasaran sama ke 5 cowok ganteng ini? Yuik capcuss kita kenalan :D


 1. Harry Styles



Nama : Harry Edward Styles
Tempat Tanggal Lahir : Evesham, Inggris, 1 Februari 1994
Agama : kristen
Bintang : Capricorn
Band Favorite : The battles
Makanan fav : pizza dan pasta
Minuman fav : Milkshake
Film fav : titanic, love actually, the netbook
Twitter : @Harry_Styles




2. Zayn Malik
 Nama : Zayn Javadd Malik
TTL : Lane Baildon Bradford, Inggris 12 Januari 1993
Bintang : Capricorn
Agama : Islam
Boyband fav : NSYNC
Buku fav : Harry potter
Makanan fav : ayam
Minuman fav : Red bull
Celebrity fav : Megan Fox
Twitter : @zaynmalik




3.Louis Tomlinson


 Nama : Louis William Tomlinson
 TTL : Doncaster, Inggris 24 desember 1991
Agama : kristen
Band fav : the fray
Makanan fav : pizza dan pasta
Minuman fav : milkshake
Film fav : power ranger
Twitter : @Louis_Tomlinson


4. Niall Horan

Nama : Niall James Horan
TTL : Mullingar, Irlandia 13 September
Bintang : Virgo

Band fav : The script, westlife
Alat music fav : Gitar
Makanan fav : nandos, pizza
Minuman fav : air dan coca cola
Film fav : grease
Twitter : @niallofficial

5. Liam Payne
Nama : Liam James Payne
TTL : Wolvrhamton, Inggris 29 agustus 1993
Bintang : virgo
Band fav : one republic
Makanan fav : coklat
Minuman fav : coca cola
Film fav : toy story
Twitter : @Real_Liam_Payne



Walaupun tenar, One Direction tetaplah one direction. Cowok remaja yg masih suka bersenang senang, hang out bareng teman, dan bekerja mengejar citacita.